Fakta Penemuan Jasad Gadis Terbungkus Plastik Hitam di Bogor – Penemuan jenazah gadis berbungkus plastik hitam di kawasan Tanah Sela Kota Bogor, Jawa Barat, membuat kaget warga. Belakangan diketahui, nama korban berinisial DP, seorang siswi kelas dua SMA di Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat.
Fakta Penemuan Jasad Gadis Terbungkus Plastik Hitam di Bogor
iraqi-japan – Sebelum meninggal dunia, DP diketahui telah meminta izin kepada orang tuanya untuk melanjutkan sekolah. Saat larut malam putri yang menunggu pulang ke rumah, dan hingga Kamis, 25 Februari, jasadnya ditemukan di dalam kantong plastik hitam besar bertumpuk di pinggir jalan Cilebut.
Penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan polisi. Bersamaan dengan itu, jenazah gadis berusia 17 tahun itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk diotopsi.
Kepala Kepolisian Bogor Cambus mengatakan: “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab kematian.”
Berikut sederet Fakta Penemuan Jasad Gadis Terbungkus Plastik Hitam di Bogor yang dirangkum oleh liputan6.com:
1. Korban DP, Siswi SMA Cibungbulang
Gadis yang diduga sebagai korban pembunuhan tersebut konon merupakan warga Negara Kabupaten Bogor.
Korban dengan singkatan DP (17) itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) XI Kecamatan Cibungbulang Bogor.
Dian Firmansyah, perwakilan keluarga korban, membenarkan bahwa jenazah gadis yang dibungkus plastik itu adalah anak rekannya.
Baca juga : Fakta dan Motif Penyebar Video Syur Gabriella Larasati
2. Pamit untuk Belajar di Luar
Menurut kabar keluarga, Dian melanjutkan, pada Rabu pagi, 24 Februari, DP berpamitan kepada orang tuanya untuk bersekolah.
Kemarin, Kamis, 25 Februari, Dian dari RSUD Ciawi berkata: “Mohon tunggu sebentar, saya mau menyelesaikan PR saya.”
Baru pada larut malam DP kembali ke rumah. Keluarga mencarinya, tetapi tidak menemukannya.
Dia berkata: “Pagi harinya, keluarga mengetahui bahwa DP ditemukan tewas, keluarga kaget.”
Menurutnya, DP disebut anak baik. Bahkan, korban juga aktif mengikuti ekstrakurikuler pencak silat karate.
Dia menjelaskan: “Kebetulan, Demokrat ini tidak pernah meninggalkan rumah selama beberapa jam. Jadi ini adalah insiden pertama dan dia bahkan tidak pulang.”
3. Di Sekolah Dikenal Aktif
Pada kesempatan yang sama, Hubungan masyarakat SMAN 1 Cibungbulang Bambang Sugianto menjelaskan bahwa DP adalah salah satu siswanya. Menurutnya, DP merupakan salah satu siswa yang berprestasi di sekolah tersebut.
“Sebelum Covid-19, dia sangatlah aktif di sekolah,” kata dari Bambang saat berkunjung ke rumah korban.
Bambang mengatakan selama pandemi Covid-19, SMAN 1 Cibungbulang ini tidak pernah mengerjakan PR untuk siswa di luar sekolah. Karena pembelajaran dilakukan dari jarak jauh.
Dia berkata: “Sejauh ini, kami tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah di luar sekolah, pekerjaan rumah dilakukan secara online.”
4. Diduga Korban di Bunuh
Polisi sementara menduga DP adalah korban pembunuhan tersebut. Ini karena kematiannya dianggap tidak wajar.
Kapolres Bogor Kombes (Kombes) Susatyo Purnomo Condro mengatakan: “Ini karena kedua kakinya diikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam besar.”
Susatyo berkata: “Kurang lebih menjadi korban pembunuhan. Meninggal dalam kantong plastik besar adalah kematian yang tidak wajar.” Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek biru dan baju putih.
5. Kronologi Penemuan Jasad Korban
Tas berisi jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang pekerja bengkel konstruksi bernama Dedi (40). Saat itu, dia hendak membuka toko sekitar pukul 07.30 WIB.
Kemudian, dia melihat kantong hitam besar dan kantong sampah lainnya di samping pintu masuk toko. Didi berkata: “Saya kira itu kantong sampah karena ada beberapa kantong sampah di dalamnya. Tapi ternyata besar dan aneh. Setelah saya membukanya, terlihat seperti isyarat.”
Didi menuturkan, kantong plastik berisi jenazah manusia diketahui tidak berbau. Bahkan, dia juga tidak menemukan darah di sekitar plastik tersebut.
“Tidak berbau, dan tidak ada darah di plastiknya,” kata pengemudi toko konstruksi itu.
Baca juga : Kabar Terbaru Mengemuka soal Oknum Polisi Bunuh 2 Wanita
6. Keluarga Minta Keadilan
Padahal, menurut Dian, ayah korban adalah anggota Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, sebagai penanggung jawab IPSM, pihaknya akan memberikan pendampingan hukum dan mendampingi penyelesaian kasus tersebut.
Dean mengatakan: “Keluarga juga mengharapkan polisi segera mengungkap kejadian kematian korban dan menangkap pelaku. Kami jelas mengutuk keras tindakan keji ini.”